Jumat, 03 Mei 2013



BUMI
Mimpiku Untuk Rumahku Yang Satu

Ketika kita terbangun di pagi hari, kita memimpikan dapat melihat indahnya alam semesta ini. Bumi memang sangat indah, mempesona dan memukau. Tidak ada yang memungkiri keelokannya. Hijaunya pepohonan, birunya lautan, hamparan flora dan fauna yang beraneka ragam menjadi saksi betapa indahnya alam ini. Keanekaragaman hayati tersebut memberi manfaat berarti bagi kelestarian Bumi ini. Mereka dapat menjadi penyeimbang alam agar Bumi tetap terjaga pesona dan keindahannya.
            Mengapa hal ini dikatakan ‘mimpi’ di kala terbangun dari tidur? Mengapa sepertinya hal tersebut mustahil untuk kita jumpai? Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul disebabkan karena Bumi yang kita diami sekarang tak seindah dulu lagi. Keindahannya telah dirusak, direbut dan dirampas oleh manusia-manusia yang tamak.
Dari tahun ke tahun jumlah penduduk dunia terus meningkat. Dengan meningkatnya jumlah tersebut, tentunya akan berbanding lurus dengan kebutuhan hidup mereka. Untuk memenuhinya, mereka mengambil sumber daya alam yang tersedia, agar mereka dapat hidup sejahtera. Dengan alasan kesejahteraan masyarakat banyak, mereka memanfaatkan sumber alam ini secara besar-besaran. Hal ini mengakibatkan ketersediaan sumber alam tersebut terus berkurang dari waktu ke waktu tanpa adanya penambahan ketersediaan secara signifikan.
            Manusia mengeksploitasi sumber daya alam secara membabi buta. Mereka menebang pohon-pohon besar di hutan untuk membuka lahan guna dijadikan sebagai pemukiman penduduk dan pembangunan gedung-gedung pencakar langit. Pohon-pohon yang ditebang tersebut kemudian diambil untuk digunakan sebagau bahan baku pembangunan. Karena banyaknya pohon yang ditebang, untuk membawanya keluar hutan mereka harus mengaliri kayu-kayu gelondongan tersebut ke sungai, mengikatnya seperti perahu rakit. Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan!
            Apa yang telah mereka lakukan mengakibatkan hilangnya habitat berbagsi jenis flora dan fauna. Mereka kehilangan tempat tinggal! Hilangnya habitat asli mereka ini berdampak pada punahnya flora dan fauna tersebut. Sama halnya ketika dinaosaurus punah jutaan tahun yang lalu. Perbedaanya ialah dinaosaurus punah karena jatuhnya meteor ke Bumi dan peristiwa alam lainnya, sedangkan kepunahan flora dan fauna tersebut diakibatkan karena kehilangan tempat tinggal mereka secara paksa dan tidak mampu lagi beradaptasi dengan lingkungan yang telah rusak itu.
            Kalau manusia-manusia tersebut masih memiliki hati nurani, mereka takkan mungkin melakukan hal seperti itu. Mereka dapat melakukan reboisasi untuk mengembalikan pohon-pohon yang telah mereka tebang. Namun apa ysng mereka lakukan? Mereka pergi begitu saja tanpa merasa bersalah sedikitpun pada alam. Padahal alam telah memberikan kehidupan kepada mereka, orang-orang yang tak tahu balas budi.
            Tak berhenti sampai di situ, mereka juga mendirikan pabrik-pabrik megah yang mampu memproduksi barang-barang kebutuhan mereka dalam jumlah besar. Kegiatan industrialisasi itu telah membawa dampak negatif bagi alam. Hasil pembuangan dari kegiatan industri tersebut merupakan polusi yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Hal ini dapat mengakibatkan pencemaran yang sangat serius, bsik pencemaran air, tanah maupun udara. Limbah hasil pembuangan pabrik tersebut mengalir ke pemukiman masyarakat dan tanpa mereka sadari udara yang mereka hirup serta air yang mereka konsumsi telah terkontaminasi dengan limbah tersebut. Dampak serius ysng dapat ditimbulkan ialah lingkungan menjadi tidak sehat dan rentan akan berbagai macam penyskit.
            Selain itu, asap buangan pabrik yang dikeluarkan telah masuk ke lapisan atmosfer. Gas buangan berupa karbon dan bahan-bahan logam seperti merkuri dan lain-lainnya telah mengakibatkan atmosfer menipis serta melubangi lapisan ozon, lapisan penting yang melindungi bumi dari paparan langsung sinar ultraviolet. Hal ini mengakibatkan tidak ada lagi filter atau penyaring, sehingga sinar ultraviolet dengan mudah masuk ke Bumi. Dan akhirnya apa yang disebut dengan global warming tak bisa lagi kita hindari.
Keinginan mereka untuk melakukan pembangunan besar-besaran telah membutakan mata hati mereka. Demi mencapai kemakmuran, manusia tidak lagi mengindahkan kaidah-kaidah keseimbangan lingkungan dengan pembangunan. Contohnya dapat kita saksikan dengan jelas. Begitu banykanya gedung-gedung bertingkat di kota-kota besar, namun luas daerah terbuka hijau dan daerah resapan air jauh dari batas yang ditentukan. Mereka tidak menyadari semua itu karena mereka terlalu sibuk untuk bekerja, mengisi perut mereka dan terus merusak alam.
Lalu mau sampai kapan hal ini terus terjadi? Akumulasi semua hal yang telah diperbuat manusia tamak itu bagaikan bom waktu yang siap meledak kapan saja. Akankah kita membiarkan hal itu begitu saja? Tidakkah kita memikirkan bagaimana nasib anak cucu kita kelak? Kalau jawabannya adalah ya, kita peduli akan nasib masa depan anak cucu kita, sudah saatnya kita bergersk melakukan perubahan. Kita hanya memiliki satu ‘tempat tinggal’. Bumi, satu-satunya tempat kita bisa berpijak. Jika Bumi tidak ada, kemana kita akan bernaung? Itulah yang harus jadi motivasi kita bersama untuk melestarikan Bumi tercinta.
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga kelestarian Bumi. Sebagai generasi masa depan, banyak gagasan yang dapat kita berikan. Beberapa diantaranya ialah pembangunan yang ramah lingkungan (go green). Pembangunan yang berlandaskan pada keseimbangan terhadap lingkungan dapat menciptakan pembangunan yang bersih, aman dan nyaman. Dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan, kita dapat menjaga lingkungan kita tetap indah dan nyaman tanpa harus memikirkan efek negatif yang mungkin ditimbulkan.
Kemudian gerakan menanam pohon, mereboisasi hutan-hutan gundul merupakan gerakan yang sangat berarti bagi Bumi kita. Dengan reboisasi, kita dapat menciptakan kembali paru-paru dunia serta mengembalikan habitat flora dan fauna yang hilang. Gerakan menanam pohon juga dapat menciptakan daerah resapan air yang nantinya diharapkan dapat mencegah banjir. Selain itu membuat lingkungan menjadi lebih sejuk dan nyaman untuk ditinggali. Dan tak lupa, gerakan sederhana namun sangat berarti, buanglah sampah pada tempatnya! Gerakan yang memberikan dampak berarti bagi alam sehingga tetap bersih dan indah.
Sekali lagi, masih ada waktu untuk kita memperbaiki segalanya, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Mari kita wujudkan ‘mimpi’ kita bersama, sehingga saat kita terbangun nanti, kita dapat melihat bahwa mimpi itu telah menjadi kenyataan. Ayo, bergerak bersama untuk Bumi, bergerak untuk hidup yang lebih baik!